PENETAPAN
POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN
Tujuan
:Mengukur nilai potensial air jaringan umbi kentang
Hasil Pengamatan :
1. Data berat jaringan kentang selama percobaan
Larutan
Sukrosa
|
Berat
sebelum direndam (g)
|
Berat
setelah direndam (g)
|
Perubahan
berat (g)
|
Air
destilata
|
5,0
|
5,8
|
0,8
|
0,05
|
4,6
|
5,1
|
0,5
|
0,10
|
5,9
|
6,2
|
0,3
|
0,15
|
4,4
|
4,6
|
0,2
|
0,20
|
3,7
|
3,7
|
0
|
0,25
|
3,5
|
3,3
|
-0,2
|
0,30
|
3,2
|
2,7
|
-0,5
|
0,35
|
3,3
|
2,6
|
-0,7
|
0,40
|
3,4
|
2,4
|
-1
|
0,45
|
3,9
|
2,9
|
-1
|
0,50
|
3,4
|
2,3
|
-1,1
|
0,60
|
3,3
|
2,1
|
-1,2
|
2. Grafik hubungan antara larutan sukrosa dan perubahan berat
3. Perhitungan potensial air jaringan
§ Air destilata
§ Larutan sukrosa 0,05 M
§ Larutan sukrosa 0,10 M
§ Larutan sukrosa 0,15 M
Ѱs2 = -3,7395 bar
§ Larutan sukrosa 0,20 M
Ѱs2 =-4,986 bar
§ Larutan sukrosa 0,25 MѰs2 = -6,2325 bar
§ Larutan sukrosa 0,30 MѰs2 = -7,479 bar
§ Larutan sukrosa 0,35 M Ѱs2= -8,7255 bar
§ Larutan sukrosa 0,40 MѰs2 = -9,972 bar
§ Larutan sukrosa 0,45 MѰs2 = -11,2185 bar
§ Larutan sukrosa 0,50 M
§ Larutan sukrosa 0,60 MѰs2= -14,958 bar
Pembahasan :
Potensial air adalah potensial kimia air
dalam suatu system atau bagian system. Dinyatakan dalam satuan tekanan dan
dibandingkan dengan potensial kimia air murni (juga dalam satuan tekanan) pada
tekanan atmosfer dan pada suhu serta ketinggian yang sama potensial murni ditentukan
sama dengan nol. Faktor-faktor penghasil gradient yaitu konsentrasi atau
aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan terhadap potensial kimia pelarut,
matriks. Mengukur metode air dengan metode volume jaringan, metode chordate,
metode tekanan uap (Salisbury dan ross, 1995). Definisi dari potensial air adalah
energi per unit volume air, potensial air berbanding lurus dengan suhunya
(Fitter, A.h dan Hay, R.K.M, 1981).
Jawaban Pertanyaan :
1.
Larutan
sukrosa 0,05 M Ѱs = -M.i.R.T = -0,05.1.0,0831.300 = -1,2465 bar2. Karena larutan sukrosa merupakan larutan non-elektrolit yang
tidak mengakibatkan perubahan berat atau volume jaringan. Selain itu, larutan
sukrosa memiliki bobot molekul yang besar sehingga akan sulit untuk diabsorbsi
oleh membran sel. Sedangkan larutan NaCl dan KCl merupakan larutan elektrolit yang memiliki derajat disosiasi, sehingga akan
menjadi ion di dalam larutan. Adanya ion ini menyebabkan permeabilitas membrane
cenderung meningkat untuk melalukan air.
3. Air destilata digunakan sebagai kontrol dan sebagai
pembanding dengan larutan sukrosa.
4. Nilai potensial matriks untuk biji yang
kering atau tumbuhan xerofit tidak dapat diabaikan karena memiliki nilai yang besar.
Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan gradient potensial, sehingga terjadi
difusi molekul air untuk menurunkan gradient potensial air agar mencapai
kesetimbangan.
5. Implikasi yang dapat diterapkan di
lapang adalah pemberian pupuk dan pemberian pestisida, konsentrasi
pupuk/pestisida harus lebih kecil daripada konsentrasi larutan tanaman. Jika
konsentrasi tersebut lebih tinggi, maka tanaman akan layu karena kehilangan air
(air berosmosis keluar dari dalam sel).
6. Metode lain yang dapat digunakan untuk mengukur potensial air adalah metode perendaman, metode volume, metode imersi uap, dan metode ekhilibrasi uap. Metode perendaman berdasarkan pada adanya perubahan densitas dari larutan penguji. Metode volume berdasarkan perubahan dimensi linear (panjang) dari suatu jaringan dalam berbagai larutan dengan potensial osmotik yang berbeda. Metode imersi uap merupakan sample jaringan dalam uap air bertekanan tertentu, sample yang tidak mengalami perubahan berat, potensial airnya sama dengan potensial larutan. Metode ekhilibrasi uap merupakan metode pengukuran terhadap tekanan uap air yang berbeda dalam kesetimbangan dengan air yang terdapat dalam sample jaringan yang ditempatkan dalam ruangan kecil tertutup.
Kesimpulan :
Dalam praktikum ini, praktikan dapat mengukur nilai
potensial air jaringan umbi kentang (Solanum
tuberosum). Semakin tinggi konsentrasi larutan sukrosa maka semakin kecil
nilai potensial air jaringan pada umbi kentang.
Daftar Pustaka :
Salisbury,
F.b dan Ross, C.W.1995. Fisiologi Tumbuhan
jilid 1 edisi IV alih bahasa Luqman,
RR dan Sumaryono. Penerbit ITB. Bandung.
Filter,
W.G. 1989. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan.
Gadjah mada University press. Yogyakarta.
James,
Joyce. 2002. Principles of Science for
Nurses. Alih bahasa Indah Retno Wardani. Prinsip-Prinsip Sains untuk
Keperawatan. 2008. Penerbit : Erlangga. Jakarta.